Dapat hidup sehat adalah dambaan setiap orang. Ketika dilanda suatu penyakit, banyak orang yang melakukan segala macam pengobatan untuk bisa sembuh. Salah satu yang biasanya diandalkan selain obat-obatan dari resep dokter adalah obat herbal. Namun, bagaimanakah cara membedakan obat herbal asli & palsu?
Obat herbal sendiri adalah salah satu jenis obat yang sudah diterima secara luas di hampir seluruh bagian dunia. Tidak sedikit pula yang menjadikan obat herbal sebagai pelengkap dan pendukung pengobatan primer.
Di Indonesia sendiri obat herbal bukanlah jenis pengobatan yang baru. Bahkan di tahun 2012, sempat terjadi peningkatan penggunaan obat herbal, dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di negara kita, obat tradisional ataupun obat herbal sangat mudah ditemui, bahkan dapat dibuat sendiri, dan sudah dikonsumsi sejak ratusan tahun lalu.
WHO (Badan Kesehatan Dunia) juga merekomendasikan pengobatan tradisional seperti obat herbal ini dalam menangani gangguan kesehatan yang terbilang ringan dan juga untuk membantu meningkatkan kebugaran tubuh.
Namun sayangnya, tidak semua obat herbal aman untuk dikonsumsi. Bahkan banyak juga obat herbal yang tidak diketahui keasliannya dan tidak memiliki izin edar dari BPOM. Obat-obat herbal seperti inilah yang akhirnya memicu kekhawatiran masyarakat akan konsumsi obat herbal. Karena itulah, ada baiknya Anda mengetahui cara membedakan obat herbal asli & palsu, agar lebih yakin dalam penggunaannya.
Cara Membedakan Obat Herbal Asli dan Palsu
Tidak sedikit orang yang salah mengira bahwa obat yang dibelinya adalah obat asli, yang mana sebenarnya obat tersebut adalah obat palsu. Ini karena sekilas, obat palsu sangat mirip dengan obat asli. Walaupun dalam hal kualitas tentunya sangat berbeda antara keduanya.
Obat palsu, menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat adalah obat-obatan yang dijual dengan menggunakan nama produk tapi tidak memiliki izin jelas. Jadi, obat palsu ini bisa saja dijual dengan nama yang sama dengan yang asli, dengan kemasan yang juga mirip.
Obat bisa dibilang sebagai obat palsu ketika obat tidak mengandung bahan aktif, obat bisa saja mengandung bahan aktif namun jumlahnya lebih rendah atau malah berlebihan, obat dengan bahan aktif berbeda atau yang tidak seharusnya, serta obat berkemasan palsu.
Cara membedakan obat asli atau palsu ini sangat penting, baik itu adalah obat generik ataupun obat herbal, karena ada beberapa dampak negatif yang bisa disebabkan oleh obat palsu seperti menyebabkan gangguan lambung, aliran darah, hati serta ginjal, menyebabkan reaksi alergi dan resistensi kuman, serta memicu penyakit bisa bertambah parah bahkan menyebabkan kematian.
Berikut ini adalah beberapa cara membedakan obat herbal asli & palsu:
1. Membeli di penjual yang sudah terpercaya
Pembelian obat sekarang ini sudah sangat mudah, baik secara offline ataupun online. Namun, ini malah bisa jadi salah satu kekurangan, karena akan semakin mudahnya obat-obat palsu beredar bebas.
Karena alasan inilah, Anda sebaiknya memastikan bahwa Anda membeli obat herbal dari penjual yang terpercaya. Jangan asal membeli karena harga yang jauh lebih murah, tanpa tau keaslian dan kualitas obat yang Anda beli.
Anda juga dapat membedakan obat herbal asli & palsu dengan membandingkan harga di setiap toko yang berbeda, misalnya bedakan dengan official store. Bila harga yang dijual jauh lebih murah, Anda harus waspada. Selain itu, bila Anda membeli secara online, Anda bisa melihat review orang yang sudah membeli, apakah punya review yang baik atau malah buruk.
2. Perhatikan kemasan dan label
Cara membedakan obat herbal asli & palsu berikutny adalah, sebelum membeli, Anda harus memerhatikan terlebih dulu bagian kemasan dan label. Pastikan kemasan obat tidak robek, berlubang, berkarat, bocor, warna kemasan tidak pudar, tidak lembap dan masih tersegel dengan baik. Seringkali obat palsu, baik itu obat biasa ataupun obat herbal, dijual tanpa menggunakan kemasan dan tidak memiliki label. Walaupun begitu, banyak juga obat palsu yang dijual bisa sangat mirip dengan obat asli.
Anda harus mengecek bagian label kemasan, apakah ada nomor izin BPOM, nama serta alamat perusahaan pengimpor, ada hologram nama perusahaan dan pengimpor, ada keterangan komposisi dan kandungan isi, serta tertulis saran penyajian, dosis, aturan pakai, indikasi dan juga kontraindikasi.
Untuk mengecek izin edar BPOM untuk obat tradisional yang Anda beli, Anda bisa melakukan pengecekan di cekbpom.pom.go.id. Bila nomor registrasi BPOM ini tidak tercantum, maka Anda harus mewaspadainya. Sebab, segala obat dan suplemen yang masuk serta didistribusikan dengan legal di Indonesia akan melewati pemeriksaan BPOM terlebih dulu.
Periksa juga tanggal kadaluwarsa obat. Cetakan tanggal kadaluwarsa pada obat palsu bisa sulit terbaca, hanya ditempel ataupun ditulis manual dan bahkan ada yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa. Karena itulah, Anda harus teliti dalam melihat hal-hal kecil yang janggal seperti ini untuk membedakan obat herbal asli & palsu.
3. Memperhatikan karakteristik obat yang dibeli
Dalam segi kualitas, obat herbal palsu akan punya kualitas yang jauh lebih buruk dibanding obat asli. Menurut mantan Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga BPOM, Drs. Roland Hutapea, MSc., Apt., ciri obat palsu, salah satunya adalah tablet obat bisa dengan mudah dihancurkan.
Ini berkaitan dengan kualitas obat yang dibuat oleh produsen obat palsu, karena obat tersebut seringkali dibuat sembarangan, tanpa memikirkan kualitasnya. Sehingga tablet obat pun rapuh.
4. Memperhatikan efek samping setelah dikonsumsi
Bila Anda sudah terlanjur membeli obat herbal tanpa memerhatikan ketiga hal di atas, dan sudah terlanjur pula mengonsumsinya, maka Anda bisa memerhatikan efek samping yang mungkin terjadi. Karena umumnya obat palsu bisa saja memberikan efek samping tertentu.
Karena obat palsu dibuat dengan bahan dan komposisi yang tidak jelas, ini malah bukannya membuat orang yang sedang sakit menjadi sehat, tapi malah memberi efek samping. Sehingga, bila Anda merasakan adanya efek samping tertentu yang janggal setelah konsumsi obat, maka Anda bisa menghentikan penggunaan obat herbal tersebut, mengecek kembali keaslian obat, ataupun berkonsultasi dengan dokter.
Obat-obatan herbal seringkali dijadikan alternatif serta pelengkap obat dari dokter. Namun efek yang dirasakan mungkin akan lebih lama dibanding obat biasanya. Ada baiknya jika penggunaan obat herbal untuk mengobati penyakit tertentu, dikonsultasikan dulu dengan dokter, terutama bila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obat lain.
Baca Juga : Kenali dosis dan efek samping ibuprofen
Apalagi bila Anda termasuk orang yang punya kondisi kesehatan serius seperti sakit ginjal atau hati, orang dengan lanjut usia, anak-anak, punya alergi dengan obat atau produk herbal, sedang hamil atau menyusui dan juga sedang mengonsumsi obat lain.
Pengguna obat herbal yang semakin banyak di Indonesia, membuat banyak juga bermunculan oknum-oknum nakal yang ingin mengambil keuntungan dengan membuat dan mengedarkan obat herbal palsu. Karena hal ini, kita sebaiknya lebih memahami dan lebih teliti dalam membedakan obat herbal asli & palsu.