6 Oktober , 2024
Obat

Kenali Bahaya Obat Psikotropika dan Jenisnya


Iklan Hosting

Kamu pasti pernah mendengar atau bahkan familiar  dengan istilah “psikotropika”, yang biasanya selalu dikaitkan dengan narkotika. Sebenarnya apa itu psikotropika? Dikutip dari BNN  Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja untuk menurunkan fungsi otak serta merangsang susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan reasksi berupa halusinasi dan gangguan cara berpikir.

Psikotropika sendiri sebenarnya bukan termasuk golongan narkotika, namun penyalahgunaannya bisa menimbulkan kecanduan dan kematian. Karena itu kita akan bahas jenis-jenis obat psikotropika dan bahayanya agar kamu tahu dan terhindar.

Obat-obatan psikotropika ini sesungguhnya dijual di apotek. Namun untuk mendapatkannya diperlukan resep dokter.  Penyalahgunaan terjadi ketika orang membeli obat-obatan tersebut tanpa resep dokter yang berakibat pada kecanduan.  Walaupun tingkat kecanduan yang diberikan berbeda-beda, tetap saja resiko kematian akibat over dosis bisa terjadi.

Jenis Obat Psikotropika

Golongan Obat Psikotropika

Berdasarkan tingkat kecanduan yang ditimbulkan jenis-jenis obat psikotropika dibagi kedalam empat golongan.

Golongan 1

Obat-obatan psikotropika golongan 1 merupakan obat-obatan terlarang, dan berpotensi tinggi menyebabkan kecanduan.  Ada 14 macam obat-obatan golongan ini. Contoh dari obat-obatan psikotropika golongan 1 ini adalah LSD, DOM, dan Ekstasi. Penggunaanya bisa menimbulkan efek halusinasi dan perubahan perasaan secara drastis. Kecanduan obat-batan golongan 1 ini bisa menimbulkan kematian.

Golongan 2

Ada 14 macam obat pada golongan ini, beberapa diantaranya Metafeamin atau Sabu, Amfetamin, Fenetilin. Pada dasarnya penggunaan obat-obatan golongan dua ini adalah untuk pengobatan, namun harus dengan resep dokter. Penyalahgunaan obat-obatan golongan dua ini yang dibeli tanpa resep dokter bisa menimbulkan kecanduan, walaupun tidak separah obat-obatan pada golongan 1.

Golongan 3

Contoh dari obat-obatan golongan 3 adalah Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital dan sebagainya yang jumlah seluruhny ada 9 macam. Efek kecanduan obat golongan 3 ini sedang, namun tetap penggunaannya harus dengan resep dokter.  Penggunaan dosis berlebih tanpa resep dokter bisa menimbulkan tidur terus sampai tidak bangun lagi.

Golongan 4

Resiko kecanduan obat golongan 4 ini kecil, namun penggunaanya harus dalam pengawasan dokter. Contoh obat-obatan jenis ini adalah sedative atau obat penenang, Diazepam, Nitrazepam dan banyak lainnya hingga 60 jenis. Penggunaan berlebihan pada obat-obatan golongan 4 ini juga bisa menimbulkan kematian.

Sementara itu, dikutip dari Verywellmind jenis-jenis obat psikotropika juga bisa dikelompokkan berdasarkan pengobatan pada gejala–gejala gangguan mental. Dokter bisa meresepkan beberapa tipe obat-obatan psikotropika, yaitu Antidepresan, Antipsikotik, Ansiolitik, Hipnotik, Mood stabilizer, dan stimulan.

Efek Samping Obat Psikotropika

Jenis Obat Psikotropika dan Bahayanya

Efek samping dari obat-obatan psikotropika ini bermacam-macam, beberapa diantaranya  bisa berakibat ke kesehatan jantung,  perubahan selera makan, pusing, merasa lelah, perubahan pada gairah seksual, gangguan tidur hingga perubahan berat badan. Untuk itu diperlukan pengawasan medis pada penggunaannya.

Selain efek samping pada tubuh, obat-obatan psikotropika ini juga mempengaruhi mental dan emosi. Salah satu efek yang paling sering dialami adalah halusinasi oleh penggunanya. Contohnya adalah penggunaan ganja  yang memberikan efek halusinasi. Contoh lainnya adalah efek tenang, dikarenakan obat-obatan tersebut menekan sistem syaraf pusat.

Tanpa menggunakan obat tersebut penggunanya akan merasa gelisah dan tidak bisa tidur, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah konsumsi sampai over dosis yang bisa mengakibatkan kematian. Overdosis sendiri merupakan keracunan akibat obat yang diterima melebihi dosis yang bisa diterima tubuh.

Pada dasarnya obat-obatan jenis psikotropika ini bisa digunakan dengan tepat, asalkan sesuai petunjuk dokter. Psikotropika telah terbukti membantu orang dengan penyakit mental seperti gangguan kecemasan, bipolar, depresi, skizofrenia dan Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang.  Contohnya, ketika seseorang didiagnosis mengidap BP. Dokter kemungkinan besar akan memberikan resep salah satu jenis obat psikotropika antidepresan, disamping psikoterapi.

Obat-obatan psikotropika sendiri bukanlah obat penyembuh penyakit mental, seperti halnya antibiotik yang bisa menyembuhkan infeksi bakteri. Obat-obatan psikotropika ini bermanfaat untuk mengurangi gejala yang dialami penderita penyakit mental seperti perubahan drastis suasana hati, timbul cemas yang berlebihan atau perilaku agresif yang bisa mengganggu terapi.

Masalah timbul ketika penggunaan obat-obatan psikotropika ini dilakukan tanpa melalui pemeriksaan dan pengawasan oleh dokter. Sehingga alih-alih pengobatan yang didapatkan malah kecanduan berat yang berujung pada kematian.

Iklan Backlink
liquid saltnic

Related posts

Bagaimana Penyakit Kanker Bisa Muncul? Apakah Benar Belum Ada Obatnya?

admin

Kenali Jenis dan Golongan Narkotika

admin

Butuh Suplemen Kalsium Untuk Ibu Hamil & Menyusui Ini Daftar Obatnya

admin