13 Mei , 2024
Obat

Ini Dia Rekomendasi Obat Malaria di Apotek


Iklan Hosting

Jangan pernah menganggap sepele gigitan seekor nyamuk. Pasalnya, satu gigitan saja dapat menyebabkan penyakit malaria. Meskipun berbagai jenis obat malaria di apotek sudah tersedia secara bebas. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati saat mengidap penyakit malaria ini.

Perlu Anda tahu bahwa penyakit malaria termasuk salah satu jenis penyakit yang sangat mematikan. Jika tidak ditangani dengan baik maka resiko kematian bisa terjadi kapan saja.

Apa itu Penyakit Malaria?

Malaria merupakan penyakit infeksi parasit Plasmodium yang disebabkan oleh gigitan nyamuk jenis Anopheles betina. Umumnya, terdapat empat jenis parasit malaria yang bisa menginfeksi manusia. Beberapa di antaranya ialah P. Vivax, P. Ovale, P. Malariee dan P. Falciparum.

Gejala maria biasanya juga akan muncul sekitar 10 hari hingga 4 minggu saat tubuh pertama kali terkena infeksi parasit. Beberapa kasus juga menunjukkan jika gejala baru muncul beberapa bulan kemudian. Inilah yang menyebabkan penyakit malaria sangat sulit didiagnosis.

Penanganan penyakit malaria haruslah dilakukan secara benar dan tepat. Kesalahan penanganan dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebut saja kegagalan fungsi organ, penumpukan cairan pada paru hingga infeksi parasit yang bisa menyebar hingga ke otak.

Saat ini, sudah tersedia berbagai jenis obat malaria di Apotek. Meskipun demikian, Anda tetap memerlukan resep dari dokter. Karena terdapat beragam jenis obat malaria, maka Anda harus memilih obat yang sesuai dengan arahan dari dokter.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang dokter sebelum memberikan resep obat malaria di antaranya ialah:

  • Jenis penyakit malaria yang diderita
  • Tingkat keparahan hingga gejala yang ditemui
  • Usia pasien
  • Kondisi pasien apakah sedang hamil atau tidak

Rekomendasi Obat Malaria di Apotek

1. Artemisinin-based combination therapies (ACT)

Jenis obat malaria yang satu ini merupakan jenis obat yang paling sering diberikan kepada pasien yang mengalami malaria. ACT sendiri terdiri atas dua kombinasi obat bahkan lebih di mana obat-obatan tersebut bekerja untuk melawan parasit Plasmodium dengan cara yang berbeda-beda.

ACT memiliki cara kerja dengan cara membunuh parasit yang terdapat di dalam darah serta mencegah semakin banyaknya parasit yang terus berkembang. Berikut merupakan rekomendasi obat ACT yang sering direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia atau WHO:

  • Artemether + lumefantrin
  • Artesunate + amodiaquine
  • Artesunate + mefloquine
  • Artesunate + SP
  • Dihydroartemisinin + piperaquine

Pemberian obat ACT umumnya akan diberikan selama 3 hari pada pasien malaria baik dewasa maupun anak-anak. Namun, khusus untuk ibu hamil, pemberian obat ACT hanya diberikan pada periode trimester pertama.

Cara mengkonsumsi obat ACT ialah dengan cara diminum atau oral. Pada pasien dengan kasus malaria yang cukup parah umumnya akan diberikan suntikan selama 24 jam pertama. Setelah itu, akan digantikan dengan obat minum. Pemberian dosis ACT juga ditentukan oleh kondisi kesehatan pasien maupun berat badan pasien.

2. Klorokuin

Obat Kloroquin
Source: https://www.cnnindonesia.com/

Klorokuin atau yang sering disebut juga dengan Chloroquine Phosphate merupakan rekomendasi obat malaria di apotek yang sangat mudah ditemukan. Tak hanya sebagai obat malaria, obat ini juga cocok digunakan sebagai pencegahan penyakit malaria, terutama jika Anda akan berkunjung ke negara yang memiliki kasus malaria cukup tinggi.

Saat mengkonsumsi Klorokuin, terdapat beberapa efek samping yang mungkin akan Anda rasakan. Beberapa gejala efek samping yang dimaksud di antaranya seperti:

  • Mual
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Diare
  • Gatal-gatal
  • Ruam pada kulit
  • Rambut rontok

Menurut beberapa laporan terbaru, parasit malaria untuk beberapa negara sudah cukup kebal dengan penggunaan obat ini. Oleh sebab itu, banyak yang menganggap jika Klorokuin agak kurang efektif dalam melawan penyakit malaria.

3. Primakuin

Sama halnya dengan Klorokuin, Prumakuin juga sering dijadikan sebagai obat dalam mengatasi hingga mencegah munculnya penyakit malaria. Anda disarankan untuk meminum obat ini setelah makan dan mengkonsumsinya sebanyak satu kali sehari selama 14 hari berturut-turut.

Beberapa efek samping mungkin bisa Anda rasakan setelah meminum Primakuin seperti mual hingga sakit perut. Oleh sebab itu, dokter sangat menyarankan Anda untuk meminum obat ini setelah makan. Selain berfungsi sebagai obat pencegah munculnya malaria, Primakuin juga bagus dikonsumsi untuk orang-orang yang telah terkena penyakit malaria sebelumnya.

Karena termasuk obat yang cukup keras, maka Primakuin tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil maupun orang-orang yang memiliki penyakit tertentu. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan melakukan tes darah lebih dulu sebelum memberikan obat kepada pasien.

4. Meflokuin

Obat Malarian Mefloquin
Source: https://www.republika.co.id/

Meflokuin merupakan obat malaria dengan bentuk tablet yang umumnya juga sering dijadikan sebagai pencegah malaria. Namun, untuk mengkonsumsi obat ini, Anda tetap perlu mendapatkan resep dari dokter.

Obat ini juga bekerja dengan cara membunuh parasit Plasmodium yang terdapat di dalam tubuh. Untuk kasus penyakit malaria tertentu, Meflokuin juga bisa dikombinasikan dengan obat ACT. Obat ini bisa dikonsumsi untuk semua kalangan baik itu orang dewasa, anak-anak hingga untuk ibu hamil dan menyusui. Untuk kondisi kesehatan tertentu seperti depresi, anxiety, atau skizofrenia, obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Begitu halnya dengan pasien yang mengidap penyakit jantung, karena obat ini justru dapat memperparah kondisi jantung.

Baca Juga: Cara Membedakan Obat Herbal Asli & Palsu

5. Doksisiklin

Jenis obat malaria selanjutnya ialah Doksisiklin yang merupakan jenis obat golongan antibiotik. Obat ini tak hanya mampu membunuh infeksi bakteri tetapi juga mampu mengatasi infeksi parasit seperti malaria.

Selain untuk menyembuhkan, Doksisiklin juga bisa diberikan untuk mencegah kambuhnya malaria bagi pasien yang sudah pernah terkena malaria sebelumnya. Saat ini, obat Doksisiklin sudah tersedia dengan berbagai bentuk seperti tablet, kapsul hingga cairan suspensi. Adapun efek samping yang mungkin bisa terjadi saat Anda mengkonsumsi obat ini ialah seperti terjadinya kondisi kulit yang lebih sensitif saat terkena matahari. Oleh sebab itu, jangan pernah lupa untuk menggunakan tabir surya saat mengkonsumsi obat ini.

Selain itu, Anda juga tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi produk olahan jenis susu apa pun. Hal ini dikarenakan kandungan susu dapat menganggu penyerapan obat Doksisiklin pada tubuh sehingga obat tidak akan bekerja secara efektif.

6. Kina

Termasuk jenis obat malaria yang sangat popular dalam proses penanganan penyakit malaria. Kina merupakan jenis obat tablet yang dapat digunakan dengan kombinasi obat anti malaria lainnya seperti ACT, Primakuin hingga Doksisiklin.

Untuk konsumsinya sendiri, Kina biasanya digunakan sebanyak 3 kali sehari dalam periode 3 hingga 7 hari. Namun, dosis ini bisa saja berbeda antara satu pasien dengan pasien yang lainnya. Semuanya tergantung dari kondisi kesehatan pasien.

Penutup

Semua jenis obat-obatan untuk mengatasi hingga mencegah malaria yang telah disebutkan di atas pada umumnya sudah bisa Anda dapatkan secara bebas di Apotek.

Iklan Backlink
liquid saltnic

Related posts

Kenali Bahaya Obat Psikotropika dan Jenisnya

admin

Apa dan Bagaimana Efek Samping Obat

admin

Kenali Efek Samping, Dosis Ibuprofen Pereda Nyeri

admin