Keputihan sesungguhnya merupakan keadaan yang wajar dirasakan oleh perempuan. Meski begitu, keputihan sendiri terdiri dari dua macam yaitu keputihan yang sifatnya wajar dan yang abnormal, salah satunya merupakan keputihan berwarna hijau. Oleh karena itu, selaku perempuan hendaknya Anda mengenali hal tersebut dengan penjelasan dibawah ini.
Keputihan yang Normal dan Abnormal
Keputihan ataupun yang pula diketahui dengan istilah vaginal discharge ini ialah cairan ataupun lendir yang keluar dari Miss V perempuan. Kedatangan Keputihan ini sesungguhnya mempunyai fungsi penting agar sel- sel mati dan bakteri yang terdapat di dalam badan keluar. Sehingga Miss V senantiasa bersih serta bebas dari iritasi ataupun peradangan.
Keputihan Normal
Keputihan yang wajar biasanya mempunyai karakteristik yaitu berwarna bening seperti putih susu, ataupun berwarna putih pekat serta sedikit kecoklatan apabila terjadi saat sebelum waktu haid, teksturnya encer atau bisa juga sedikit kental, tidak mempunyai bau, serta biasanya keluar dengan jumlah separuh sampai satu sendok teh( 2- 5 ml). Meski begitu, warna, kekentalan serta jumlah keputihan yang keluar dapat saja berbeda pada setiap perempuan.
Keputihan pula dapat keluar dengan konsistensi dan lebih kental di saat- saat tertentu seperti pada saat ovulasi, di masa menyusui, dikala gairah intim terjadi, ketika hamil, memakai perlengkapan kontrasepsi serta pula dekat seminggu saat sebelum waktu haid.
Keputihan yang wajar ini pasti tidak perlu penindakan apapun, sebab bukan sesuatu yang wajib dikhawatirkan karena tidak beresiko. Keputihan yang sepatutnya diwaspadai adalah keputihan abnormal.
Keputihan Abnormal
Keputihan abnormal ataupun keputihan yang tidak wajar ini umumnya memicu rasa tidak aman serta menimbulkan keluhan yang lain, bahkan hal ini juga mungkin menjadi ciri bahaya ataupun terdapatnya penyakit tertentu. Sebab seperti itu hendaknya para perempuan mengenali apa dan bagaimana itu keputihan yang abnormal.
Terdapat beberapa karakteristik di mana keputihan dapat disebut sebagai tidak wajar, ialah mempunyai bau yang tidak nikmat semacam bau busuk maupun bau amis serta baunya menusuk, jumlahnya bertambah tidak seperti pada umumnya, keputihan berwarna hijau, kuning ataupun keabuan serta bertekstur kental maupun menggumpal, Miss V terasa gatal maupun perih, zona vulva kemerahan serta bengkak, dan keluar darah serta perih pada saat berhubungan intim maupun di luar waktu haid.
Keputihan abnormal ini juga kerapkali membuat perempuan merasakan rasa perih di panggul dan juga pada buang air kecil.
Terdapat banyak pemicu keputihan abnormal seperti keputihan berwarna hijau, agar Anda bisa lebih memahaminya, berikut uraian lengkapnya.
Penyebab Keputihan Berwarna Hijau
Ada beberapa penyebab yang bisa memicu munculnya keputihan berwarna hijau, yaitu:
1. Infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis
Peradangan kuman di Miss V ataupun vaginosis bakterialis ini bisa menimbulkan Miss V mengeluarkan cairan keputihan berwarna hijau, selain itu juga berbau amis dan timbulnya rasa dibakar ataupun bahkan nyeri saat buang air kecil.
Pemicu vaginosis bakterialis ini karena adanya kendala pada keseimbangan kuman / bakteri baik serta jahat di zona Miss V. Saat kuman / bakteri jahat mempunyai jumlah lebih banyak dibandingkan kuman / bakteri baik, hingga ini menimbulkan terbentuknya peradangan yang dapat dialami perempuan.
Ketidakseimbangan kuman / bakteri baik serta jahat di zona Miss V ini dapat terjadi karena sering merokok, kerap berganti- ganti pendamping intim, melaksanakan seks anal maupun oral tanpa memakai kondom, dan mencuci vagina dengan produk yang tidak pas.
Vaginosis bakterialis ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi apabila vaginosis bakterialis ini terjalin pada ibu hamil, sebaiknya Anda lekas bertanya dengan dokter untuk ditindaklanjuti. Biasanya dokter memberikan antibiotik untuk Anda yang mengalai keputihan berwarna hijau, apabila diakibatkan oleh peradangan kuman ataupun vaginosis bakterialis ini.
2. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan pemicu universal terbentuknya keputihan yang berwarna hijau pada perempuan. Itu adalah penyakit meluas intim yang terjadi sebab peradangan atau infeksi parasit Trichomonas vaginalis, yang dapat meluas lewat hubungan intim ataupun berbagi perlengkapan bantu seks dengan pengidap.
Tidak sedikit perempuan yang menderita trikomoniasis ini menyadari jika dirinya tertular. Tetapi indikasi yang dapat nampak jelas adalah timbulnya keputihan yang berwarna hijau dan teksturnya menggumpal. Karakteristik lain yang umumnya nampak yaitu bau amis yang menusuk dari Miss V, terjadinya pendarahan Miss V, terasa nyeri saat buang air kecil maupun dikala berhubungan intim, serta Miss V terasa gatal.
Tanda- tanda trikomoniasis tersebut dapat timbul dalam kurun waktu 5 hingga 28 hari setelah seorang terinfeksi parasit pemicu penyakit tersebut. Gejalanya memanglah dapat dibilang mirip dengan indikasi penyakit meluas intim yang lain. Sebab itu, biasanya dibutuhkan pengecekan dokter untuk membenarkan diagnosisnya.
Sama halnya dengan vaginosis bakterialis, pengidap trikomoniasis pula biasanya diberikan antibiotik dengan tujuan penyembuhan. Alangkah baiknya segera lakukan penindakan sampai tuntas, supaya tidak meningkatkan resiko komplikasi, semacam penularan penyakit meluas intim yang lain serta meningkatkan resiko balita lahir dengan prematur ataupun berat badan yang kurang apabila terjadi pada ibu hamil.
Keputihan Hijau Ketika Hamil
Para perempuan hamil biasanya merasakan lebih banyak keputihan dari pada biasanya. Ini terbilang wajar, sebab keputihan yang keluar menghindari terbentuknya peradangan pada Miss V serta rahim. Biasanya keputihan ini akan lebih banyak terjadi di umur dini kehamilan serta pula mendekati waktu persalinan.
Keputihan yang wajar pada ibu hamil pastinya tidak menimbulkan rasa sakit, berwarna bening ataupun putih susu, tidak mempunyai bau, serta tidak terdapat indikasi sakit yang lain.
Tetapi, bukan berarti ibu hamil tidak dapat mengalami keputihan abnormal. Justru karena ibu hamil maka juga wajib lebih waspada dengan indikasi keputihan abnormal, seperti vaginosis bakterialis maupun trikomoniasis.
Saat ibu hamil mengalami peradangan kuman semacam vaginosis bakterialis serta trikomoniasis ini, namun tidak diatasi dengan tepat dan cepat, hal ini bisa menimbulkan kelahiran prematur serta balita lahir dengan berat tubuh yang rendah. Yang pastinya ini akan mempengaruhi berkembang kembang balita serta kesehatannya secara totalitas.
Cara Mencegah Keputihan Berwarna Hijau
Ada beberapa metode yang dapat dicoba agar terhindar dari keputihan abnormal yang beresiko ini, ialah dengan memakai baju dalam yang berbahan katun sehingga mudah meresap keringat serta menjauhi zona seksual sangat lembab yang bisa merangsang perkembangan kuman, cuci vagina dari arah depan ke belakang sehabis buang air kecil maupun besar, jangan pakai pembersih Miss V sebab dapat menewaskan kuman baik di Miss V, jauhi memakai celana yang sangat ketat, sering mengganti pakaian dalam, jauhi pemakaian produk di zona seksual semacam sabun maupun pantyliner yang mempunyai isi parfum, tidak berganti- ganti pendamping intim, serta jauhi berbagi perlengkapan bantu seks dengan orang lain.
Apabila Kamu merasakan terdapatnya indikasi yang telah disebutkan, seperti timbulnya keputihan yang berwarna, keputihan berbau tidak nikmat, zona seksual berbau, timbul rasa gatal, panas serta perih di Miss V, dan perih saat buang air kecil maupun saat berhubungan intim, sudah saatnya dokter menjadi solusi agar dilakukan penanganan yang tepat.