Apakah kamu pernah mendengar atau melihat obat Furosemide ini? Obat Furosemide ini sendiri pada dasarnya merupakan salah satu obat apotik penurun bengkak. Biasanya, pada kasus tertentu, pasien diharuskan untuk mengkonsumsi obat ini untuk mengurangi efek bengkak pada tubuh mereka.
Karena penggunaan obat Furosemide ini dikhususkan pada kasus tertentu saja, maka pemakaiannya pun tidak boleh sembarangan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat Furosemide sebagai obat penurun bengkak, silahkan menyimak penjelasannya pada artikel berikut.
Mengenal Obat Furosemide
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa obat Furosemide memang merupakan obat yang digunakan khusus untuk mengatasi terjadinya pembengkakan jaringan karena kelebihan cairan. Biasanya pembengkakan ini terjadi di area lengan, kaki dan juga perut. Beberapa orang yang mengalami pembengkakan ini kebanyakan mengidap penyakit ginjal, hati dan juga jantung. Ternyata, selain mampu menurunkan bengkak pada tubuh, obat ini juga digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Cara Kerja Obat Furosemide Sebagai Obat Penurun Bengkak
Karena merupakan jenis obat diuretic atau pendorong produksi air seni maka pasien yang mengkonsumsi obat Furosemide ini akan lebih sering mengalami buang air kecil. Dengan keluarnya urine maka akan membantu tubuh pula dalam menyingkirkan kelebihan cairan dan garam pada tubuh. Dengan demikian, bengkak pada tubuh pun akan berkurang dengan sendirinya.
Adapun hal-hal penting yang harus kamu tahu dari obat Furosemide ini ialah sebagai berikut;
- Obat Furosemide adalah obat yang diresepkan oleh dokter sehingga pasien harus mengikuti aturan resep yang diberikan
- Jika belum paham dengan aturan pakainya, pasien bisa berkonsultasi langsung pada dokter yang bersangkutan
- Dokter bisa mengubah dosis obat oleh sebab itu pasien harus paham betul cara pemakaian obat ini
- Obat Furosemide terdiri atas obat tablet, obat minum cair, obat suntik dan ada pula yang berbentuk infus. Khusus untuk jenis obat suntik dan infus maka akan ditangani langsung oleh petugas kesehatan
- Jangan meminum obat ini dengan dosis yang berlebihan karena kelebihan dosis bisa menyebabkan gangguan pendengaran
- Untuk anak-anak, dosis obat diberikan sesuai dengan berat badan anak-anak
- Jika pasien mengalami tekanan darah tinggi dan obat yang diresepkan oleh dokter ialah Furosemide maka minumlah sesuai resep dari dokter meskipun pasien merasa kondisinya sudah jauh lebih baik
Efek Samping Mengkonsumsi Obat Furosemide
- Pasien yang mengkonsumsi obat Furosemide ini kemungkinan akan mengalami dehidrasi akibat sering buang air kecil
- Pemakaian obat Furosemide bisa berpengaruh pada tindakan operasi, oleh sebab itu pasien harus menginformasikan kepada dokter jika akan menjalani proses operasi
- Jika pasien akan menjalani MRI atau Magnetic Resonance Imaging atau tes lain yang memerlukan pewarna radioaktif yang disuntikkan pada tubuh maka silahkan memberitahu dokter terlebih dahulu. Obat Furosemide yang dibarengi dengan obat lain saat MRI dan sejenisnya itu bisa membahayakn ginjal pasien
- Jika pasien memiliki riwayat alergi maka silahkan memberitahukan dokter sebelumnya. Furosemide cenderung menimbulkan reaksi alergi
- Furosemide bisa mempengaruhi para pasien yang memiliki tekanan darah rendah sehingga bisa menyebabkan pusing dan pingsan
- Jangan mengkonsumsi obat ini dengan dosis yang terlalu tinggi karena bisa menimbulkan masalah pada tiroid
- Informasikan pada dokter yang bersangkutan jika pasien memiliki riwayat medis berikut ini;
- Pembesaran prostat
- Obstruksi kandung kemih
- Masalah buang air kecil
- Sirosis
- Ginjal
- Ketidakseimbangan elektrolit seperti kadar magnesium rendah di dalam darah
- Encok
- Lupus
- Diabetes
- Alergi obat sulfa
Seberapa Aman Obat Furosemide Pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui?
Ibu hamil
Menurut penjelasan di dalam artikel Mims.com, obat Furosemide masuk dalam kategori C menurut United States Food and Drug Administration (FDA). Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa belum ada penelitian yang memadai tentang sejauh mana efek buruk yang ditimbulkan oleh obat ini pada jani selama masa kehamilan. Namun, saat dilakukan penelitian pada hewan, ternyata obat ini memiliki efek yang buruk. Oleh sebab itu, obat Furosemide bisa saja berbahaya untuk janin pada ibu hamil. Kalaupun pasien yang sedang hamil ingin mengkonsumsi obat ini maka sebaiknya harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.
Ibu menyusui
Seperti halnya pada kasus ibu hamil, pemakaian obat ini pada ibu menyusui juga belum ditemukan penelitan yang memadai. Namun, untuk menghindari resiko buruk pada ibu menyusui maka ada baiknya untuk berkonsultasi pada dokter yang bersangkutan.
Apa yang Harus Dihindari Saat Mengkonsumsi Obat Penurun Bengkak?
Hindari minuman beralkohol
Mengkonsumsi minuman yang beralkohol hanya akan memperparah kondisi pasien. Salah satu efek samping yang bisa dialami pasien ialah seperti terjadinya penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat berdiri ataupun saat berbaring atau duduk. Hal ini bisa menyebabkan rasa pusing yang tidak tertahankan.
Jangan Menghentikan Pemakaian Obat Secara Tiba-tiba
Jangan pernah mencoba-coba untuk mengikuti aturan diri kamu sendiri tanpa arahan dari dokter sama sekali. Jika kamu mengidap penyakit tekanan darah tinggi maka jangan coba-coba untuk berhenti mengkonsumsinya. Hal ini bisa membuat tekanan darah kamu melonjak tinggi dan akhirnya menyebabkan stroke dan juga serangan jantung.
Adapun bagi pengidap edema, penghentian obat secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kondisi yang serius. Beberapa resiko penyakit serius yang akan pasien alami di antaranya seperti nyeri, infeksi hingga pembekuan darah.
Dosis Pemakaian Furosemide Sebagai Obat Penurun Bengkak
Pada dasarnya, penggunaan dosis dari obat apotik penurunan bengkak ini digunakan berbeda-beda. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor utama penggunaan dosis yang berbeda-beda ini, seperti di antaranya;
- Usia pasien
- Penyakit yang akan diatasi
- Tingkat keparahan penyakit
- Riwayat medis pasien
- Reaksi saat pemberian dosis awal
Adapun informasi selengkapnya tentang pemakaian dosis obat Furosemide tablet ini dapat dilihat pada penjelasan berikut
Obat Penurun Bengkak untuk Penderita tekanan darah tinggi
Dewasa (18 hingga 64 tahun)
Pada orang dewasa, obat Furosemide ini diberikan dengan dosis 80 mg per hari untuk dua kali minum. Biasanya, dokter juga akan menambah atau mengubah dosis tergantung dari respon awal tubuh saat meminumnya.
Anak-anak (0-17 tahun)
Hingga hari ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang penggunaan obat Furosemide untuk anak-anak khususnya dalam mengatasi tekanan darah tinggi.
Lanjut usia (di atas 65 tahun)
Untuk usia di atas 65 tahun, dokter pada umumnya akan memberikan dosis yang lebih rendah. Seperti yang telah diketahui bahwa fungsi ginjal pada pasien yang lanjut usia mulai berkurang. Oleh sebab itu, dosis pun akan dikurang demi menurunkan efek samping obat.
Obat untuk edema
Dewasa (18 hingga 64 tahun)
Saat mengalami edema atau pembengkakan, dokter akan memberikan dosis sebanyak 20 hingga 80 mg. Obat Furosemide ini dikonsumsi sebanyak satu kali setiap harinya. Dosis obat bisa saja berubah, semua tergantung arahan dokter yang bersangkutan.
Anak-anak (0-17 tahun)
Anak-anak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ini dengan dosis 2 mg per kg berat badan. Dokter tidak menyarankan mengkonsumsi obat ini lebih dari 6 mg per kg berat badan. Dokter juga bisa saja mengubah dosis obat sesuai reaksi tubuh.
Lanjut usia (di atas 65 tahun)
Seperti pada kasus tekanan darah tinggi, dokter juga akan menurunkan dosis obat ini kepada para pasien berusia lanjut. Hal ini untuk tetap menjaga fungsi ginjal agar tetap berjalan maksimal.
Nah, itulah penjelasan tentang obat Furosemide yang merupakan salah satu obat apotik penurun bengkak dan tekanan darah. Jika kamu memiliki pertanyaan lain terkait pemakaian obat ini maka silahkan langsung menghubungi dokter atau petugas medis terdekat.
