29 Maret , 2024
Penyakit

Merasa Kurang Produktif? Siapa Tahu Anda Lagi Kena Penyakit FOMO!



Iklan Hosting

Kondisi ini dikategorikan sebagai suatu penyakit karena dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Jika Anda terkena penyakit FOMO Anda akan merasa cemas, takut, atau khawatir ketika tidak mengikuti berita atau trend  yang sedang berjalan. 

Apa yang menyebabkan Penyakit FOMO?

Istilah FOMO pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris Raya yang bernama Dr. Andres K. Przybylski pada tahun 2013. Pada mulanya penyakit FOMO diartikan sebagai sebuah perasaan khawatir jika orang lain merasa lebih bahagia, atau ketika orang lain memiliki kehidupan atau pengalaman yang lebih baik dibandingkan diri Anda.

Baca Juga: Yuk, Jaga Jantungmu dengan Senam Jantung Sehat

Selain kekhawatiran akan hal-hal yang lebih baik, FOMO juga melibatkan perasaan kehilangan akan sesuatu yang dirasa penting. Saat ini penyakit FOMO semakin diperparah dengan keberadaan media sosial. Maraknya Instagram, Twitter, WhatsApp, Facebook, dan media sosial lainnya menjadi bagian hidup keseharian mayoritas orang saat ini sangat mendukung merebaknya penyakit FOMO.

Ciri-ciri Anda menderita Penyakit FOMO

penyakit FOMO dan ciri-cirinya

Untuk mengetahui keadaan seseorang terkena penyakit FOMO, berikut tanda-tandanya:

1. Suka cemas tertinggal berita? Jangan-jangan anda terkena penyakit FOMO!

Setiap saat bahkan setiap detik, ada saja hal baru yang disajikan oleh media sosial. Apabila Anda selalu terdorong untuk merasa harus mengikuti hal-hal baru yang disajikan oleh media sosial tersebut, ada kemungkinan Anda terkena penyakit FOMO. Anda akan merasa cemas atau bahkan merasa lebih rendah dibandingkan dengan orang lain ketika tertinggal berita update

2. Sering merasa khawatir tidak dekat dengan gadget? Hati-hati diserang penyakut FOMO!

Ketika Anda betah menghabiskan waktu lama di layar gadget untuk selalu update, mungkin Anda terjangkit FOMO. Salah satu tanda terjangkit penyakit FOMO adalah perasaan cemas ketika jauh dari handphone atau gadget. Saat ini handphone menjadi seperti dompet yang dikhawatirkan ketika tertinggal. Bahkan beberapa orang menganggap, lebih penting tertinggal dompet daripada tertinggal handphone. 

3. Masih suka membandingkan diri dengan teman? Mungkin anda kena FOMO

Coba perhatikan diri Anda, apakah masih kerap membandingkannya dengan orang lain? Media sosial saat ini memberi kesempatan kepada orang-orang untuk update aktivitas sehari-hari. Hal inilah yang menimbulkan perasaan bahwa orang lain lebih hebat dan unggul dibandingkan diri kita. Alhasil, orang-orang kerap membandingkan dirinya dengan orang lain. 

FOMO membuat orang menjadi bertanya penuh kekhawatiran; apa yang kurang dari diriku? Atau, mengapa aku tidak bisa bahagia seperti mereka? Padahal kebahagiaan seseorang yang diunggah di media sosial belum tentu seperti kenyataannya.

Apa Saja Bahaya dari Penyakit FOMO?

Bahaya penyakit fomo
Ilustrasi | Foto: wayhomestudio on freepi

Ketergantungan pada hal apapun tentu menimbulkan dampak buruk. Termasuk ketergantungan akan  media sosial karena kondisi FOMO juga menimbulkan beberapa hal negatif, di antaranya:

1. Kondisi kesehatan mental Anda terganggu

Ketergantungan pada media sosial yang menimbulkan kecemasan tentu berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang. Orang menjadi lebih mudah stress dan terobsesi untuk menjadi lebih dibandingkan dengan orang lain. Kondisi stress dan kecemasan akibat FOMO dapat menyebabkan orang menjadi depresi dan mengalami gangguan mental.

2. Mempengaruhi keadaan fisik Anda

Kondisi psikologis yang buruk dapat berpengaruh pula pada kondisi fisik. Seseorang yang merasa cemas, stress, dan khawatir bisa menyebabkan seseorang merasa kurang konsentrasi sehingga ia menjadi susah tidu (insomnia), tidak nafsu makan, dan mood bisa kacau. Dalam jangka panjang tentu kondisi ini akan mengganggu kesehatan organ tubuh, seperti jantung misalnya. 

3. Produktivitas berkurang? Itulah bahayanya penyakit FOMO!

penyakit FOMO
Ilustrasi | Foto: master1305 on freepik

Kondisi stress maupun fisik yang tergangggu akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari kita. Karena tubuh yang tidak fit, maka tentu saja produktivitas akan menurun. Sebab tubuh tidak memiliki tenaga dan dorongan untuk beraktivitas, akibat rasa kekhawatiran yang terus-menerus akibat FOMO. Tenaga kita dihabiskan untuk merasa cemas dan khawatir akan sesuatu yang tidak perlu. 

Mengatasi FOMO dengan JOMO

Salah satu tips untuk mencegah penyakit FOMO adalah dengan melakukan hal sebaliknya, yaitu JOMO (Joy of missing out). JOMO bisa diartikan sebagai perasaan enjoy dan tidak peduli ketika kita tidak mengikuti trend atau update berita. Seseorang yang JOMO tidak akan merasa khawatir meskipun ia tertinggal suatu berita atau tidak update dengan hal-hal yang sedang ramai di media sosial.

Iklan Backlink
liquid saltnic

Related posts

Bagaimana Penyakit Kanker Bisa Muncul? Apakah Benar Belum Ada Obatnya?

admin

Ketahui Ini Jika Mengalami Keputihan Berwarna Coklat

admin

Ciri Nyeri Haid Tidak Normal & Cara Mengatasinya

admin